Jumat, 13 Maret 2015

Tentang Kesabaran

Bismillah...


   Detik terus berdetak, melahap menit tanpa pernah bertanya kepada peserta ujian sudah selesai atau belum, semua dipaksa ikut dalam iramanya. Matahari pun bergeser melengserkan hari demi hari tanpa pernah bertanya kepada panitia acara sudah siap dengan acaranya atau belum, semua diseret mengikuti iramanya. Bumi pun terus berotasi membawa malam tanpa pernah bertanya kepada manusia sudah selesai dengan urusannya atau belum, semua tunduk pada iramanya. Kira-kira begitulah kereta kehidupan kehidupan membawa penumpangnya kepada tujuan mereka masing-masing, tentu dengan segala kondisi yang ada, bagaimanapun, kereta kehidupan ini akan tetap melaju kencang hingga akhir yang disepakati



  Pernahkah kalian merasakan rasanya naik kereta?, dengan segala kondisinya  kerata itu akan tetap melaju sekalipun kita terlambat, tak peduli sekalipun barang kita ada yang tertinggal, bahkan kereta tak akan berhenti seandainya tiba-tiba ada yang menghalangi jalannya, ia hanya akan menghantamnya. Begitupun dalam hidup ini, seperti apapun keadaan kita, kehidupan ini akan berjalan. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan ini tak pernah datar, mungkin  kehidupan ini lebih mirip grafik suku banyak berderajat 99, kau tak akan pernah menyangka bentuknya, terlalu banyak kejutan, entah kita suka atau tidak, kehidupan ini tak akan pernah bertanya.

   Sudah merupakan fitrah bahwa masalah akan selalu timbul dalam hidup manusia ini dengan berbagai macam bentuknya. Mulai dari nilai yang menurun, semangat hilang, ditinggalkan teman, dikhianati, diacuhkan,orang tua sakit mendadak, kondisi ekonomi turun, keadaan masyarakat yang carut marut, kejahatan dimana-mana, hingga kondisi ummat islam yang tercerai-berai. Semua terjadi tanpa pernah bertanya kita siap atau tidak, kereta kehidupan akan tetap melaju kencang ketika kita mulai terseok-seok mengejarnya. Terkadang masalah-masalah itulah yang membuat pikiran kita terbebani, beberapa mulai ada yang strees, bahkan tega untuk memutus hidup. naudzubillah....

  Lupakah kita bahwa kita tak sendiri, lupakah kita bahwa ada Yang Maha Mengetahui yang tau apa sebenarnya keinginan kita, yang tau bagaimana perasaan kita. ketika kita suka dengan seorang akhwat, dia belum tentu tau apa isi hati kita, bagaimana perasaan kita, tetapi Allah Maha Tau apa isi hati kita sebelum kita mengucapkannya, bahkan sebelum kita memikirkannya. Ketika masalah datang, bukan berarti Allah tak tau, bukan berarti Allah tak mau menolong kita, dan Allah pun tak menyuruh kita mencari jalan keluar dari masalah itu hingga kita penat, hingga kita strees, sekali lagi tidak, Allah SWT hanya memerintahkan kita untuk sabar dan shalat dalam menghadapinya, sebagaimana firman Allah,

.

Dengan sendirinya jalan keluar itu akan terbentang di hadapan kita tanpa pernah kita sangka. Ingatlah, pertolongan Allah itu amat dekat bagi mereka khusyu'. Jangan pernah menanyakannya, tetapi lakukan, sabar dan shalat.



  Mengenai sabar, ada sebuah kisah yang diambil dari sebuah hadist, semoga dapat menginspirasi kita, bagaimana kekuatan sabar pada akhirnya akan mengantarkan kita bertemu Yang Maha Sabar dalam keabadian di syurga-Nya.



Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku,
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”
Aku menjawab, “Ya”

Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’

Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’

Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Wallahua'alam...

Semoga bermanfaat....

1 komentar:

Anonim mengatakan...

thanks sob ....

Posting Komentar