Sejenak marilah kita renungkan kalimat itu, bahwa dalam setiap diri insan manusia pastilah terdapat keinginan untuk meraih kesuksesan, apapun itu. Siang dan malam berlalu, manusia terus bergerak menuju kesuksesan yang dicita-citakannya. Berbagai macam buku dan artikel pun bermunculan dari pakar sukses demi berbagi pengalaman. Akhirnya banyak kita lihat orang yang sukses, kaya, dan pintar, tetapi mengapa hampir tidak ada yang respek terhadap dirinya, seolah orang di sekitarnya berkata 'dirimu adalah dirimu dan diriku adalah diriku, maka pergilah'. Tentu kita akan bertanya apa yang harusnya kita kejar dan harus seperti apa kita ?
Allah dalam al-Qur'an nul karim telah membimbing kita lebih dari 14 abad yang lalu melalui sebuah surah, yaitu Al-hadid (Besi) ayat 25
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖوَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚإِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa".
Dalam ayat di atas sesungguhnya ada sebuah pelajaran yang menarik untuk disimak, yaitu bagaimana Allah memberi pelajaran kepada ummat manusia tentang bagaimana sifat besi, yaitu kuat dan berguna. Seperti yang kita ketahui bahwa besi meruapakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia sejak zaman dahulu kala hingga saat ini, di era modern ini. Kekuatannyapun tak dapat diragukan lagi, dialah yang mampu menebas leher panglima besar di medan perang, dialah juga yang mampu menahan bangunan yang kokoh layaknya gunung, bahkan ia mampu melobangi gunung, mengebor bumi, mengambang di air dan banyak lagi yang lainnya.
Maka sebagai ummat muslim, sudah sepatutnya kita bertindak seperti besi pula. Kuat, besi yang digambarkan dengan sifat kuat berarti mempunyai kapasitas, kemampuan, dan skill, bagaimana mau menjadi berguna jika kita tidak punya apa-apa untuk digunakan, tidak ada salahnya kita mengambil porsi kita di dunia berupa kekuasaan, harta dan intelektualitas. Tetapi bagaimana porsi dunia kita, kita gunakan untuk meraih sifat besi selanjutnya, yaitu berguna, itulah yang terpenting. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW dalam suatu hadist "...Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia..." [HR. Thabrani dalam Al-Ausath].
Ingatlah kawan, bahkan untuk menjadi berguna pun tidak akan semudah membalik telapak tangan, pasti akan ada rintangan, akan ada hambatan, dan akan ada badai menerjang. Layaknya proses bijih besi menjadi besi yang tidaklah mudah, perlu proses dan suhu tinggi untuk menjadikannya benar benar berguna. Pesan saya adalah, tetaplah semangat dan optimis, sungguh pertolongan Allah amat dekat bagi yang berada di jalan-Nya. Karena ketika kita melihat orang sukses berkat bantuan kita, saat itulah kita telah sukses sesukses-suksesnya.
Wallahu'alam...
Semoga bermanfaat... :D
1 komentar:
Terimakasih sudah diingatkan�� ��
Posting Komentar