Kamis, 24 Juli 2014

Sebuah Proses

Bismillah....

  Alkisah hiduplah sepasang kakek dan nenek di sebuah gunung nan jauh di timur. Sepasang kekasih itu hidup berdua di rumah gubuk tua yang sederhana. Singkat cerita, dalam dua hari kedepan mereka akan merayakan hari jadi mereka yang ke-60. Sepasang kakek dan nenek itu pun berencana untuk turun gunung  dan pergi ke kota guna merayakannya.

  Di keesokan harinya mereka berdua pergi ke kota. Sesampainya mereka di kota, mereka disambut dengan segala kemegahan dan keindahan kota. Mereka terus berjalan menikmati apa yang mereka lihat hingga sebuah toko barang antik menarik perhatian mereka. Sepasang kekasih yang sudah tua itu pun memutuskan untuk mengunjungi toko tersebut. Mereka pun masuk dan melihat berbagai barang antik dan yang pastinya bernilai tinggi itu dipajang dengan rapi.


  Si kakek pun berkata pada salah satu guci indah yang berada di toko itu.
" hai guci, kulihat dirimu begitu indah dan mempesona"ucap si kakek
"teima kasih..." balas guci malu-malu
"terbuat dari apakah dirimu itu wahai guci...? tanya si kakek
"oh aku..? aku terbuat dari tanah liat asli" jawab guci dangan bangganya...
"hah.tanah liat...? guci secantik kamu, bagaimana bisa..?"
"biar kuceritakan padamu kakek.."
  Prosesnya lama, dahulu sebelum aku seperti ini aku hanyalah seonggok tanah yang tak bernilai dan terbuang. tak seorangpun mau denganku bahkan sekedar melihatku. Hingga suatu saat seseorang mengambilku dengan kasarnya, diremukkan badanku olehnya, badanku ia remas sedemikian rupa. tapi apa daya, aku hanya dapat berteriak "tolong....tolong...!!". Kemudian ia menyiramiku dengan air, diriku pun menjadi seperti lumpur dan terkulai lemah. "tolong....tolong...!!!" teriakku lirih sambil menangis. Tak cukup sampai di situ, aku pun di putar-putar pada sebuah papan dan dibentuk hingga tubuhku terburai."pusing,,,pusing,,,cukup,,,cukup,,,sakittt,,,,!!!" terikku sekenanya. Kukira semua ini telah berakhir hingga aku mengetahui bahwa aku dimasukkan ke dalam tungku yang amat panas dengan api yang berkobar-kobar."tidak, jangan..ampun...aku tak tahan lagi...biarkan aku pergi!!!". tapi orang itu tetap memasukkanku ke dalamnya. aku pun tak sadarkan diri. Ketika aku sadar, orang itu sedang menyikat tubuhku dengan kuatnya, sebagian tubuhku terkelupas. Sakit yang amat sangat membuatku tak sadarkan diri lagi, dan aku berpikir inilah akhir dari hidupku. Ketika aku tersadar kembali, disinilah aku, di sebuah rak yang cantik dan dipenuhi  barang yang cantik lainnya.

Nb: Terkadang kita merada tidak kuat dan ingin kabur ketika sebuah cobaan hidup datang. Padahal cobaan itulah yang akan membuat kita kuat dan cantik di kemudian hari. so..? jalani dan enjoy aja....karna semua keindahan dan kekuatan butuh proses yang tidak mudah.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

benara ane setuju sob

Posting Komentar