...{فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ{4}الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ{5}الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ{6...
...Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,{4} (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,{5} orang-orang yang berbuat ria.{6}...Ternyata Allah, Sang Maha Mengetahui apa yang dibisikkan hati hamba-Nya, telah menjawab semua pertanyaan diatas dan juga telah mengingatkan hambanya atas apa yang terjadi hari ini lewat kekasihnya Nabi Muhammad SAW seperti yang tergambar dalam surah al-ma'un ayat 4-6. Ya benar, semua itu terjadi karna kita melakukan shalat kita dengan lalai seperti dalam ayat 4 surat tersebut "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat" , jadi sebanyak apapun shalat yang telah kita lakukan akan sia-sia dan malah menjadi bumerang yang menyerang kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Kebanyakan ummat muslim sedari kecil terus diajarkan mengenai formalitas dalam beribadah, seperti gerakan yang benar , bacaan yang benar, pelafadzan yang sesuai, dan hukum-hukum lainnya dalam ibadah. Hal ini tentu bukanlah hal yang buruk, melainkan sangat bagus, tapi mereka melakukannya tanpa mengetahui maksud bacaan, gerakan, dan ibadah yang mereka lakukan sehingga menjadi sangat kaku dengan yang namanya ibadah. Mereka hanya melakukan shalat dengan gerakan dan bacaan yang benar tetapi tidak mengetahui untuk apa mereka shalat selain hanya untuk menjalankan kewajiban. Alhasil, shalat menjadi rutinitas yang menjemukan lima kali sehari. Padahal shalat itu lebih dari sekedar kewajiban dan harusnya sudah menjadi sebuah kebutuhan. Kita tahu bahwa Rasulullah SAW dan para sahabatnya sering menangis dalam shalatnya, bahkan rasul ketika menangis dalam shalat suara dadanya seperti air yang mendidih. Mengapa beliau-beliau ini bisa sebegitu khusyu dalam shalat? ya, karna mereka paham dan mengerti betul apa yang mereka ucapkan, apa yang mereka minta, apa yang mereka rasakan, dan apa yang mereka lakukan dalam shalat mereka. Shalat tidak lagi menjadi rutinitas menjemukan, melainkan pertemuan menyenangkan yang menghubungkan antara mereka dengan Rabb semesta alam yang paling mereka nantikan waktunya.
Coba kita pikirkan sejenak, seberapa sering kita shalat tapi dalam shalat kita, pikiran kita mengembara tiada henti. Hati kita tidak hadir dalam shalat. Padahal shalat itu adalah saat dimana kita menghadap langsung kepada AllahSWT, dan Allah mengabulkan apa yang ada dalam hati hambaNya. Speaker yang ketika seorang penyanyi memainkan alat musik maka speaker tersebut mengembalikan kepada penyanyi suara persis seperti apa yang ia mainkan, jika buruk maka buruk, namun jika indah maka suara yang dihasilkan speaker pun indah. Seperti itu jugalah shalat, ia akan mengembalikan suara hati anda dalam shalat ke dalam hidup anda seutuhnya. Ketika dalam shalat hati kita dipenuhi dengan kebingungan maka itulah yang akan kita rasakan dalam hidup, jika hati kita dipenuhi keraguan makan hidup kita juga akan dipenuhi keraguan. Namun jika rasa tenang dan yakin yang kita rasakan dalam shalat, maka begitu pulalah yang akan kita rasakan dalam hidup kita. :)
Seperti yang telah kita ketahui bahwa shalat mempunyai kekuatan dahsyat, tetapi juga mematikan, layaknya pedang bermata dua yang dapat membunuh lawan atau membunuh diri sendiri tergantung pada pemakainya. Maka untuk menggunakan kekuatan ini, tiada jalan pintas selain mencarinya dengan tafakkur yang maksimal. Cobalah luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk merenungkan dan dan bertafakur tentang apa-apa yang kita lakukan, agar kita mendapat pemahaman baru mengenai ibadah-ibadah yang kita lakukan. Sehingga tidak hanya melakukan ibadah tanpa mengetahui maksud dan artinya melainkan dapat menggunakannya secara maksimal untuk menghadapi hidup ini.
Mari kita bersama berusaha menjadikan diri kita lebih baik dan selalu meminta petunjuk dari Yang Maha Kuasa... Semoga bermanfaat... :)
0 komentar:
Posting Komentar